Senin, 31 Desember 2018

kamu pernah gak kecewa dengan sangat...
hampir putus asa dan kehilangan semangat saking kecewanya....


beberapa hari yang lalu aku mengalaminya...


jadi ceritanya, tahun ini aku ikut pendaftaran cpns dengan formasi sesuai bidang yang kugeluti selama ini, yaitu guru. Aku sangat berharap untuk lolos cpns tahun ini. Selain karena memang anak-anakku mulai remagat alias banyak pengeluarannya, juga usia yang sudah semakin tua ini pemicunya... takut tidak kebagian pendaftaran cpns lagi tahun-tahun selanjutnya.. tahu sendiri kan, pendaftaran tidak dibuka setiap tahun.... ☹️☹️☹️☹️

Maka jadilah aku mencari berbagai informasi dan mempertimbangkan lokasi yang akan aku pilih untuk kuperjuangkan menjadi anggota ASN disana. Maka jatuhlah keputusanku untuk mengambil sebuah SD dekat rumah, dengan pertimbangan aku tidak begitu kerepotan jika harus berangkat pagi dan pulang sore sementara saat ini anak-anakku masih sangat ruwet dan penuh drama setiap pagi.

Singkat cerita....aku lolos administrasi dan siap ke ujian CAT tahap 1. Namanya SKD. Seleksi Kemampuan Dasar. Isinya tentang tes wawasan kebangsaan, Tes intelegensi umum, dan Tes kepribadian. Dan begitu ujian selesai... wulhaaaa... aku tidak lolos bagian tes kepribadian. Harusnya passing grade 143, dan aku hanya mendapat nilai 130. Apa aku ini tidak berkepribadian yaa... jadi curiga..... haha..


Harapan sudah pupus dalam benakku. ternyata Allah memberi kesempatan kedua bagiku. Karena yang lolos passing grade tidak memenuhi kuota, maka untuk setiap instansi yang belum ada peserta passing grade, akan diambil 3 teratas dengan sistem perangkingan untuk kemudian ikut seleksi yang kedua, yaitu SKB, seleksi kemampuan bidang dan masih dengan sistem CAT juga.

Nafas lega menyeruak ketika namaku ada di daftar nama 3 orang peserta yang berhak ikut SKB dari sekolah yang kupilih sebelumnya tadi, dan lebih bahagia lagi, aku berada di urutan pertama yang disusul mbak E dan Mas A. Aaahh.. pintu satu terbuka untuk siap membuka pintu berikutnya... Beberapa temanku juga mengaku bahagia mendapat "nyawa tambahan" ini... sedikit lega dan mulai berjuang lagi untuk persiapan tes SKB.


Selang beberapa hari mendapat pengumuman lolos SKD, datanglah pengumuman jadwal Tes SKB yang cukup membuatku shock. Sangat mepet sekali. dan dari cerita teman-teman yang sudah SKB soalnya cukup sulit dan parahnya yang banyak dikeluhkan adalah SKI, mapel yang juga sangat merepotkanku karena lemahnya ingatanku... oh noooo....


Well....pada akhirnya tibalah tes SKB...

Benar saja kata teman-temanku. Banyak soal SKI, yang melenceng dari prediksiku. Misalnya, tentang Bani Umayyah, aku belajar tentang pemimpin-pemimpin Bani Umayyah dan sejarah kejayaannya, ternyata yang muncul tentang tokoh-tokoh Bani Umayyah di bidang Kedokteran, Sains, dll. Aku belajar tentang Peta Arab, yang muncul Peta di Eropa dan Afrika. begitulah kira-kira kenyataan pahit bahwa ternyata aku tidak bisa menjawab 100 soal dihadapanku. Banyak soal yang kujawab waton alias ngawur alias capcipcup. Aku mengira aku bakal mendapat nilai 150 dari maksimal 500 skor. Begitu sistem CAT menutup, jebreeettt... muncullah nilaiku. 265. Kaget dan kecewa. Kaget karena itu angka lumayan bagiku setelah merasakan pahitnya soal yang begitu sulit tadi. Kecewa karena hanya segitu nilainya.... hikss...

Begitu keluar ruangan, dan melihat layar LCD besar, ternyata beberapa teman mendapat nilai yang jauh lebih rendah. Ada yang 225, 240, 255, dll.. Waaah... aku sedikit lega melihat angkaku yang ternyata segitu sudah cukup lumayan... tapi tidak,, pikiranku belum tenang sebelum aku melihat sendiri berapa nilai Mbak E dan Mas A (dua lawanku di sekolah yang aku tuju).

Pertama aku melihat Mas A. Nilai 225.

Ahh... Mak ceesssss rasane... tinggal satu orang lagi... Mbak E... berapa nilaimu.....

Taraaaa.. ternyata nilainya 300.

aku lekas menghitung pakai kalkulator. 40% SKD dan 60% SKB. antara nilai ku dan nilai mbak E. Dan pada akhirnya aku harus mengakui bahwa nilaiku dibawah mbak E. Selisih 2,1 poin.

Ya... Aku kalah dari mbak E. Belakangan ku ketahui dia anak Gunung Kidul yang kelahiran 1995, masih unyu-unyu sekali, dan baru saja lulus kampus alias Fresh Graduate. IPKnya juga tinggi, 3,79. sedangkan aku hanya 3,61.

Well.... Harus mengakui kekalahan ini sebenarnya tidak begitu sulit. Aku tau lawanku hebat dan aku masih kurang belajar memang.

Tapi sedih yang sebenarnya ku alami adalah, teman-temanku yang tadi kusebutkan dibawahku nilainya, ternyata mereka lolos dan siap menjadi PNS. Kenapa bisa begitu? Yaa.. karena lawan mereka di sekolah yang mereka pilih masing-masing lebih rendah dari mereka. Padahal kalau di akumulasi secara menuyeluruh bagi peserta SKB, nilai ku tidak lah buruk. Kan rasanya tidak adil... aku dengan 265, harus kalah. sedangkan mereka yang dibawahku seperti 225, 240, dll mereka lolos coooy... aku disini cuma bisa meratapi nasiiibbb....

Tapi begitulah aku melihat kuasa Tuhan... Apa yang kukejar mati-matian jika memang bukan menjadi hakku, takkan mungkin aku dapatkan.. Allah lah yang merencanakan segala sesuatu dan yang memutuskan apa itu yang terbaik bagiku. Jalan ini mungkin terkesan pahit, tapi aku yakin Tuhan menyiapkan hal indah diluar sana. Dan ada banyak hikmah yang aku dapatkan disini. Salah satunya adalah aku bisa menemani tumbuh kembang anakku dengan porsi lebih banyak jika aku masih di SD swasta tempatku bekerja saat ini, karena jarak yang lebih dekat dan aku yang berstatus GTT ini bisa lebih rileks karena tuntutan belum seketat PNS.

Yaa... aku sangat sedih dengan kebijakan ini.. aku menangis dan aku kecewa.. Tapi aku harus bisa melaluinya,,  karena aku yakin Tuhan mempersiapkan keindahan kelak di waktu yang tepat.

Kini aku harus mempersiapkan untuk tahun-tahun berikutnya jika ada ujian seleksi CPNS lagi. Agar aku lebih siap daripada tahun ini.

Selamat untuk mbak E yang lolos menjadi PNS tahun ini. Aku dan mas A (yang akhir-akhir ini sering WA-nan karena sesama kalah, dan dia yang paling banyak menghibur dan menguatkan aku yang cengeng ini, hahahaha) masih akan terus berjuang sampai tidak ada lagi kesempatan. ☺️☺️☺️☺️


Ini kisahku di penghujung tahun 2018 ini.
Selamat tahun baru sahabat... Kisah indah menanti di tahun 2019. Aamiin...

Minggu, 02 Desember 2018

Aaahhhh... akhirnya kesampaian juga posting untuk pertama kali... ini blog sesuai namanya, blog suka-suka, isinya suka-suka dan gado-gado tergantung situasi dan kondisi mood si empunya blog. kwkwkwkwkw....
Well... setelah sekian lama ingin punya diary di dunia maya, akhirnya kesampaian juga.. meskipun sebenarnya aku ini tidak yakin seberapa lama aku bertahan untuk update postingan... kwkwkw..
yang penting jalan aja dulu kali yaa...

Sebelumnya, aku adalah evi. emak dari dua anak bernama Akmal dan Hilya. Mereka adalah penyemangat hidup yang selalu mengajarkanku arti sebuah cinta, sayang, dan kesabaran. Dari mereka berdua aku belajar memperbaiki diri agar aku menjadi contoh yang baik untuk mereka. Mereka juga sumber energi bagiku. Ketika aku pulang dari bekerja dalam kondisi super capek, begitu aku ketemu mereka berdua terus aku bisa langung mode ON lagi dan bisa langsung ke-charge 100%. Pokoknya mereka adalah cintaku... Love Akmal Hilya.
For your info, Akmal dan Hilya hanya berjarak 2 tahun saja... Kata orang jawa itu kesundulan. Memang sangat repot, tapi aku sangat menikmati masa-masa seperti ini, masa yang hanya akan bertahan sebentar saja sebelum pada saatnya nanti mereka akan punya dunia sendiri dan tidak bisa selalu ddepan mataku... 💏💏

Sepertinya, ini dulu.... see you again di postingan selanjutnya...
Salam emak-emak strong...!!!!